“Sesungguhnya seseorang hamba itu niscayalah berbicara dengan suatu perkataan yang tidak ia fikirkan -baik atau buruknya, maka dengan sebab perkataannya itu ia dapat tergelincir ke neraka yang jaraknya lebih jauh daripada jarak antara sudut timur dan sudut barat”
(Muttafaq ‘alaihi)
Ya Rabb kuatkanlah diriku, keluarga, saudara2ku, serta sahabat2ku..
Bukan!!! AKu pun berusaha meyakinkan diriku, bahwa sosok itu adalah sosok yang sabar
Tetapi setelah aku dekati lagi ternyata sosok itu Bukan menjadi marah benaran.
Tetapi menangis, air matanya perlahan menetes.
Tapi menurutku Marah dan menangis itu satu jenis.
Kalian akan menangis jika saking marahnya.
Menangis itu juga satu jenis dengan senang.
Kalian akan menangis jika saking senangnya.
Dan tentu saja menangis itu benar-benar satu jenis dengan sedih.
Kalianpun akan menangis kalau sedih.
Tapi,sudahlah tidak terlalu penting suasana hatinya sedang seperti apa. Lagi-lagi saya hanya mampu mendoakannya, semoga Allah yang menguasai hati tiap insan dimuka bumi menuntun hatinya kejalan yang benar...
Tidak ada lagi yang bisa dilakukan karena sosok itu adalah sosok yang luar biasa, yang membuat lidah kelu untuk berkata nasihat yang mempunyai nilai kebermanfaatan seperti madu.. Lagipula dia mempunyai pemahaman lebih tinggi dibandingkan saya yang masih baru dan mungkin akalnyapun masih dungu..
Semoga sedikit catatan ini dapat bermanfaat, Untuk sesosok sahabat yang sedang diujiNya, dengan bencana kesulitan dan musibah saya harap engkau tidak berubah, berubah karena musibah pun akan terlihat samar untuk orang - orang sekitar.. Saya yakin kamu orang yang Tegar dan Sabar.
Percayalah, bahwa apa yang menimpa kita itu semuanya sudah tertulis di Lauhul Mahfudz. agar kita jangan terlalu berbangga diri dengan pencapaian kita. dan tidak bersedih hati atas apa yang luput dari kita.
Percaya deh, bahwa Allah itu lebih tahu yang terbaik buat kita. apa yang baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah. apa yang buruk bagi kita, belum tentu buruk menurut Allah.
Ikhtiar itu berarti, walaupun tanda-tanda kegagalan telah di depan mata, tapi kita terus berusaha maksimal. karena kita tahu, bahwa Allah maha kuasa atas segala sesuatu. karena saat Allah berkata “jadilah!”, maka jadilah.
Banyak hal yang tidak dapat kau singkap dengan mata dan penglihatan biasa. Namun hanya dapat kau rasa dengan hati yang suci & Nurani yang jernih. Berbaik sangkalah pada-Nya, dan berhati-hatilah terhadap kekhilafan dirimu
Belajarlah bersyukur dari kepolosan anak kecil.
Belajarlah mencintai dan menyayangi dari ketulusan hati mereka.
Mereka adalah sumber inspirasi yang tiada henti yang menjadi refleksi keMaha Besaran Ilahi.
Semoga bisa tetap bersahabat sampai akhir hayat
Karena, Tidak ada nikmat kebaikan yang Allah berikan setelah Islam, selain saudara yang saleh.
Jika kalian merasakan kecintaan dari saudaranya, maka peganglah kuat-kuat persaudaraan dengannya.
(Umar bin Khathab)
0 komentar:
Post a Comment