ketika harap
menjelma menjadi narasi doa yang terus terucap
berpadu kedua tangan yang terus bersedekap
Berlari menuju tujuan dalam derap
ketika asa
menelusup kedalam dada, memberi rasa nelangsa
mulut membisu, lidah kelu tiada terasa
tersisa hanya raga tanpa jiwa seakan tak bernyawa
ketika cita
menjadi pelita yang menerangi mereka yang buta
hilang derita, berganti bahagia, hidup rukun didunia
tolong menolong tanpa balas jasa, tulus karena sedang cinta
ketika pinta
merubah fatamorgana menjadi nyata
merenggut mahkota raja tamak hingga hilang tahta
menyemai benih adil sejahtera yang merata tanpa pandang strata
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar:
Post a Comment