ads

Semangat Kesalihan Untuk Menshalihkan



Hal pertama dan utama yang harus dilakukan oleh tiap manusia untuk dapat menjalani kehidupannya dengan baik adalah menentukan tujuan hidupnya, baik itu tujuan jangka pendek, jangka menengah maupun tujuan jangka panjang. Setiap muslim telah diajarkan oleh Rasulullah dalam menentukan tujuan hidupnya secara umum yang meliputi pembentukan kepribadian islam, keluarga islam, masyarakat islam, khilafah islam hingga menjadi ustadziyatul alam (guru bagi alam semesta). Oleh karena itu sebagai mahasiswa, haruslah melalui tahapan pertama yaitu pembentukan kepribadian islam yang paham tentang ajaran islam dan berprilaku salih sesuai dengan yang dicontohkan oleh Rasulullah.

Terbentuknya pribadi-pribadi islam yang kompeten, berkarakter dan berakhlak mulia merupakan pondasi awal dari kebangkitan islam dimasa yang akan datang. Kepribadian islam sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah dikenal juga dengan syakhshiyyah Rabbaniyah atau qur’an yang berjalan. Karenanya setiap muslim harus menyadari bahwasanya ayat Qur’an tidak hanya dijadikan dzikir harian, dilafalkan, kemudian dihafalkan, akan tetapi nilai-nilai luhur yang diajarkan didalam Qur’an dapat terinternalisasi dalam kehidupan sehari-hari melalui kepribadian dan perilaku tiap muslim.
Allah berfirman,

“Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, Hikmah dan kenabian, lalu Dia berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah." akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya”. (Ali imran:79)



Yang dimaksud dengan orang-orang rabbani ialah orang yang sempurna ilmu dan taqwanya kepada Allah. Jika kita mencermati diayat tersebut mengunakan kata “orang-orang rabbani” yang mengacu pada banyak orang bukan hanya satu orang, oleh karena itu keshalihan yang ada pada pribadi muslim haruslah dimanajemen dengan baik dan dikelola dalam suatu gerakan kesatuan dalam panji islam. Dan tiap pribadi shalih juga diwajibkan untuk mengajarkan ilmu yang dimilikinya kepada sesama muslim sehingga akan timbul ‘embrio-embrio orang shalih’ ditengah masyarakat.

Sedikitnya ada 10 indikator pribadi muslim yang shalih, yaitu pribadi muslim yang memiliki akidah yang selamat (saliimul akidah), ibadah yang benar (shahiihul ‘ibadah), mulianya akhlak (matiinul khuluq), fisik yang kuat & sehat (Qawiyyul jism), wawasan yang luas (Mutsaqqaful fikri), berjihad dari kejahatan hawa nafsu (Jihadul lii nafsi), mampu menjaga dan mengelola waktunya (Harisun alaa waqtihaa), mandiri (Qadirun ‘alal kasbi), bagus urusannya (husnu lii syu’unihi), dan bermanfaat bagi orang lain (Anfa’u linnaas). Indikator-indikator tersebutlah yang akan membentuk pribadi shalih yang memiliki keunggulan dibidang spiritual, emotional dan intelligence. Atau dalam al-qur’an pribadi tersebut merupakan pribadi yang unggul dalam hal hablum minallah & hablum minannaas.

Mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa dimasa depan sangatlah perlu membekali dirinya dengan prilaku-prilaku baik yang telah disebutkan tersebut, agar ketika menjadi mahasiswa yang notabanenya merupakan intelektual muda kita tidak hanya memiliki kecerdasan diotak saja tapi juga mempunyai kepribadian baik dan prilaku yang beradab. Kesadaran dalam tiap pribadi mahasiswa muslim untuk terus belajar untuk memperbaiki dirinya dan orang disekitarnya perlulah dibangun sejak awal. Dengan begitu, semua upaya untuk merekayasa kebangkitan umat ini harus bermula pada titik awalnya yaitu pembentukan pribadi muslim yang shalih dan menshalihkan.
Share on Google Plus

About MuRaNu

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar: