Mensifati
surga, tidak akan pernah bisa dilakukan oleh seorang hamba, melainkan
ia harus kembali kepada nash-nash yang bersumber dari Al-Quran dan
As-Sunnah. Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah merangkai beberapa bait syair dalam
Qasidah Mimiyah-nya tatkala mensifati surga sebagaimana yang difirmankan
oleh Allah dan disabdakan oleh Rasul-Nya. Disebut dengan Qasidah
Mimiyah karena setiap ujung baitnya berkhiran huruf mim.
Berikut petikan beberapa bait syair Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah :
فحيَّ على جناتِ عدْنٍ فإنَّها * منازلكَ الأولى وفيها المخيَّمُ
“Marilah bersegera menuju surga ‘Adn karena sesungguhnya, Ia adalah
rumah-rumahmu yang pertama dan di dalamnya terdapat kemah-kemah”
وحيَّ على روضاتِها وخيامِها * وحيَّ على عيشٍ بها ليسَ يُسْأمُ
“Dan marilah bersegera menuju kebun-kebun surga dan kemah-kemahnya,
marilah bersegera menuju kehidupan yang tidak akan pernah bosan di
dalamnya”
وحيَّ على السوقِ الذي فيه يلتقِي * الْــمُحِبُّون ذاكَ السوق للقومِ يُعلَمُ
“Marilah kita bersegera menuju pasar tempat orang-orang yang saling
mencinta bertemu, itulah pasar yang oleh penduduknya telah diketahui”
فما شئتَ خذْ منه بلا ثمنٍ له * فقد أسلفَ التجار فيه وأسلمُوا
“Apa yang engkau mau ambillah tanpa engkau membayarnya, karena para penjualnya telah membolehkan dan menyerahkannya”
وحيَّ على يومِ المزيدِ الذي به * زيارةُ ربِّ العرشِ فاليوم موسِمُ
“Marilah kita menuju hari tambahan, dimana kita bisa mengunjungi Rabb kita dan hari itu adalah musimnya”
وحيّ على وادٍ هنالكَ أفْيَح * وتُرْبَتُهُ مِن أذفرِ المِسكِ أعظَمُ
“Marilah kita menuju sebuah lembah yang mewangi, dimana tanahnya lebih harum dari minyak yang paling harum”
منابر مِن نورٍ هناك وفضةٍ * ومن خالِصِ العِقْيانِ لا تتفصَّمُ
“Disana mimbar-mimbarnya dari cahaya, dan peraknya begitu murni lagi tak pernah rusak”
ومِنْ حوْلِها كثبانُ مِسْكٍ مقاعدٌ * لمِن دونهم هذا العطاءُ المفخَّمُ
“Di sekelilngnya terdapat tempat untuk duduk-duduk dan berkumpul yang
harum, bagi siapa saja yang mendapat anugerah yang besar ini”
يرونَ به الرحمنَ جلَّ جلالُه * كرؤيةِ بدرِ التَّمِّ لا يُتَوَهَّمُ
“Disana mereka bisa melihat Ar-Rohman yang Maha Mulia, layaknya melihat purnama penuh yang tak terhalangi”
وكالشمسِ صحْوًا ليس مِن دون أفْقِها * سحابٌ ولا غيمٌ هناكَ يغيّمُ
“Dan layaknya melihat matahari terbit, yang tidak ada awan di ufuknya maupun mendung yang menutupi”
فبينا همُ في عيشِهِم وسرورِهم * وأرزاقُهُم تجرى عليهِمْ وتُقْسَمُ
“Dan ketika mereka dalam kehidupan dan kegembiraan yang seperti itu, rizki senantiasa mengalir dan terbagi-bagi untuk mereka”
إذا همْ بنور ساطعٍ قد بدا لهمْ * سلامٌ عليكم طبْتُم ونَعِمْتُمُ
“Tiba-tiba nampak cahaya pada mereka dan mengatakan, kesejahteraan untuk kalian berbahagialah atas kenikmatan yang kalian dapat”
يقولُ : سلوني ما اشْتَهَيْتُمْ فكلُّ ما * تُريدون عِندي إنني أنا أرْحَمُ
“Dia berkata : pintalah oleh kalian apapun yang kalian mau, sesungguhnya Aku Maha Pengasih terhadap apa yang kalian kehendaki”
فقالوا جميعًا نحن نسألكَ الرِّضا * فأنتَ الذي تُولي الجميلَ وتَرْحَمُ
“Kemudian mereka berkata : kami meminta keridhoan-Mu, karena Engkaulah yang Maha memberi keindahan dan Maha Pengasih”
فيُعطيهمُ هذا ويُشهِدُ جَمْعَهمْ * عليهِ تعالى اللهُ فاللهُ أكرمُ
“Maka Dia berikan pada mereka dan mempersaksikan pada mereka, Maha Tinggi Allah dan Allah Maha Mulia”
فَبِاللهِ ما عُذْرُ امرئٍ هو مؤمنٌ * بِهذا ولا يَسعى له ويقدّمُ
“Maka demi Allah, apa yang menghalangi seorang mukmin dari ini semua, ia tak berusaha untuk menggapainya”
ولكنما التوفيقُ بالله إنَّهُ = يَخصُّ به مَنْ شاءَ فضلا ويُنْعِمُ
“Sesungguhnya pertolongan itu datangnya dari Allah, dan sesungguhnya Dia mengkhususkannya bagi siapa saja yang Dia kehendaki”- See more at: http://gemaislam.com/belajar-islam/tsaqofah/2323-ibnu-qoyyim-al-jauziyyah-bicara-tentang-surga-dalam-qasidah-mimiyah#sthash.Mm8WZcng.dpuf
Mensifati
surga, tidak akan pernah bisa dilakukan oleh seorang hamba, melainkan
ia harus kembali kepada nash-nash yang bersumber dari Al-Quran dan
As-Sunnah. Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah merangkai beberapa bait syair dalam
Qasidah Mimiyah-nya tatkala mensifati surga sebagaimana yang difirmankan
oleh Allah dan disabdakan oleh Rasul-Nya. Disebut dengan Qasidah
Mimiyah karena setiap ujung baitnya berkhiran huruf mim.
Berikut petikan beberapa bait syair Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah :
فحيَّ على جناتِ عدْنٍ فإنَّها * منازلكَ الأولى وفيها المخيَّمُ
“Marilah bersegera menuju surga ‘Adn karena sesungguhnya, Ia adalah
rumah-rumahmu yang pertama dan di dalamnya terdapat kemah-kemah”
وحيَّ على روضاتِها وخيامِها * وحيَّ على عيشٍ بها ليسَ يُسْأمُ
“Dan marilah bersegera menuju kebun-kebun surga dan kemah-kemahnya,
marilah bersegera menuju kehidupan yang tidak akan pernah bosan di
dalamnya”
وحيَّ على السوقِ الذي فيه يلتقِي * الْــمُحِبُّون ذاكَ السوق للقومِ يُعلَمُ
“Marilah kita bersegera menuju pasar tempat orang-orang yang saling
mencinta bertemu, itulah pasar yang oleh penduduknya telah diketahui”
فما شئتَ خذْ منه بلا ثمنٍ له * فقد أسلفَ التجار فيه وأسلمُوا
“Apa yang engkau mau ambillah tanpa engkau membayarnya, karena para penjualnya telah membolehkan dan menyerahkannya”
وحيَّ على يومِ المزيدِ الذي به * زيارةُ ربِّ العرشِ فاليوم موسِمُ
“Marilah kita menuju hari tambahan, dimana kita bisa mengunjungi Rabb kita dan hari itu adalah musimnya”
وحيّ على وادٍ هنالكَ أفْيَح * وتُرْبَتُهُ مِن أذفرِ المِسكِ أعظَمُ
“Marilah kita menuju sebuah lembah yang mewangi, dimana tanahnya lebih harum dari minyak yang paling harum”
منابر مِن نورٍ هناك وفضةٍ * ومن خالِصِ العِقْيانِ لا تتفصَّمُ
“Disana mimbar-mimbarnya dari cahaya, dan peraknya begitu murni lagi tak pernah rusak”
ومِنْ حوْلِها كثبانُ مِسْكٍ مقاعدٌ * لمِن دونهم هذا العطاءُ المفخَّمُ
“Di sekelilngnya terdapat tempat untuk duduk-duduk dan berkumpul yang
harum, bagi siapa saja yang mendapat anugerah yang besar ini”
يرونَ به الرحمنَ جلَّ جلالُه * كرؤيةِ بدرِ التَّمِّ لا يُتَوَهَّمُ
“Disana mereka bisa melihat Ar-Rohman yang Maha Mulia, layaknya melihat purnama penuh yang tak terhalangi”
وكالشمسِ صحْوًا ليس مِن دون أفْقِها * سحابٌ ولا غيمٌ هناكَ يغيّمُ
“Dan layaknya melihat matahari terbit, yang tidak ada awan di ufuknya maupun mendung yang menutupi”
فبينا همُ في عيشِهِم وسرورِهم * وأرزاقُهُم تجرى عليهِمْ وتُقْسَمُ
“Dan ketika mereka dalam kehidupan dan kegembiraan yang seperti itu, rizki senantiasa mengalir dan terbagi-bagi untuk mereka”
إذا همْ بنور ساطعٍ قد بدا لهمْ * سلامٌ عليكم طبْتُم ونَعِمْتُمُ
“Tiba-tiba nampak cahaya pada mereka dan mengatakan, kesejahteraan untuk kalian berbahagialah atas kenikmatan yang kalian dapat”
يقولُ : سلوني ما اشْتَهَيْتُمْ فكلُّ ما * تُريدون عِندي إنني أنا أرْحَمُ
“Dia berkata : pintalah oleh kalian apapun yang kalian mau, sesungguhnya Aku Maha Pengasih terhadap apa yang kalian kehendaki”
فقالوا جميعًا نحن نسألكَ الرِّضا * فأنتَ الذي تُولي الجميلَ وتَرْحَمُ
“Kemudian mereka berkata : kami meminta keridhoan-Mu, karena Engkaulah yang Maha memberi keindahan dan Maha Pengasih”
فيُعطيهمُ هذا ويُشهِدُ جَمْعَهمْ * عليهِ تعالى اللهُ فاللهُ أكرمُ
“Maka Dia berikan pada mereka dan mempersaksikan pada mereka, Maha Tinggi Allah dan Allah Maha Mulia”
فَبِاللهِ ما عُذْرُ امرئٍ هو مؤمنٌ * بِهذا ولا يَسعى له ويقدّمُ
“Maka demi Allah, apa yang menghalangi seorang mukmin dari ini semua, ia tak berusaha untuk menggapainya”
ولكنما التوفيقُ بالله إنَّهُ = يَخصُّ به مَنْ شاءَ فضلا ويُنْعِمُ
“Sesungguhnya pertolongan itu datangnya dari Allah, dan sesungguhnya Dia mengkhususkannya bagi siapa saja yang Dia kehendaki”- See more at: http://gemaislam.com/belajar-islam/tsaqofah/2323-ibnu-qoyyim-al-jauziyyah-bicara-tentang-surga-dalam-qasidah-mimiyah#sthash.Mm8WZcng.dpuf
Mensifati surga, tidak akan pernah bisa dilakukan oleh seorang hamba, melainkan ia harus kembali kepada nash-nash yang bersumber dari Al-Quran dan As-Sunnah. Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah merangkai beberapa bait syair dalam Qasidah Mimiyah-nya tatkala mensifati surga sebagaimana yang difirmankan oleh Allah dan disabdakan oleh Rasul-Nya. Disebut dengan Qasidah Mimiyah karena setiap ujung baitnya berkhiran huruf mim.
Berikut
petikan beberapa bait syair Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah :
فحيَّ على جناتِ عدْنٍ فإنَّها * منازلكَ الأولى وفيها المخيَّمُ
“Marilah bersegera menuju surga ‘Adn
karena sesungguhnya, Ia adalah rumah-rumahmu yang pertama dan di dalamnya
terdapat kemah-kemah”
وحيَّ على روضاتِها وخيامِها * وحيَّ على عيشٍ بها ليسَ
يُسْأمُ
“Dan marilah bersegera menuju
kebun-kebun surga dan kemah-kemahnya, marilah bersegera menuju kehidupan yang
tidak akan pernah bosan di dalamnya”
وحيَّ على السوقِ الذي فيه يلتقِي
* الْــمُحِبُّون
ذاكَ السوق للقومِ يُعلَمُ
“Marilah kita bersegera menuju pasar
tempat orang-orang yang saling mencinta bertemu, itulah pasar yang oleh
penduduknya telah diketahui”
فما شئتَ خذْ منه بلا ثمنٍ له * فقد أسلفَ التجار فيه وأسلمُوا
“Apa yang engkau mau ambillah tanpa
engkau membayarnya, karena para penjualnya telah membolehkan dan
menyerahkannya”
وحيَّ على يومِ المزيدِ الذي به * زيارةُ ربِّ العرشِ فاليوم موسِمُ
“Marilah kita menuju hari tambahan,
dimana kita bisa mengunjungi Rabb kita dan hari itu adalah musimnya”
وحيّ على وادٍ هنالكَ أفْيَح * وتُرْبَتُهُ مِن أذفرِ المِسكِ أعظَمُ
“Marilah kita menuju sebuah lembah
yang mewangi, dimana tanahnya lebih harum dari minyak yang paling harum”
منابر مِن نورٍ هناك وفضةٍ * ومن خالِصِ العِقْيانِ لا تتفصَّمُ
“Disana mimbar-mimbarnya dari
cahaya, dan peraknya begitu murni lagi tak pernah rusak”
ومِنْ حوْلِها كثبانُ مِسْكٍ مقاعدٌ * لمِن دونهم هذا العطاءُ المفخَّمُ
“Di sekelilngnya terdapat tempat
untuk duduk-duduk dan berkumpul yang harum, bagi siapa saja yang mendapat
anugerah yang besar ini”
يرونَ به الرحمنَ جلَّ جلالُه * كرؤيةِ بدرِ التَّمِّ لا يُتَوَهَّمُ
“Disana mereka bisa melihat
Ar-Rohman yang Maha Mulia, layaknya melihat purnama penuh yang tak terhalangi”
وكالشمسِ صحْوًا ليس مِن دون أفْقِها * سحابٌ ولا غيمٌ هناكَ يغيّمُ
“Dan layaknya melihat matahari
terbit, yang tidak ada awan di ufuknya maupun mendung yang menutupi”
فبينا همُ في عيشِهِم وسرورِهم * وأرزاقُهُم تجرى عليهِمْ وتُقْسَمُ
“Dan ketika mereka dalam kehidupan
dan kegembiraan yang seperti itu, rizki senantiasa mengalir dan terbagi-bagi
untuk mereka”
إذا همْ بنور ساطعٍ قد بدا لهمْ * سلامٌ عليكم طبْتُم ونَعِمْتُمُ
“Tiba-tiba nampak cahaya pada mereka
dan mengatakan, kesejahteraan untuk kalian berbahagialah atas kenikmatan yang
kalian dapat”
يقولُ : سلوني ما اشْتَهَيْتُمْ فكلُّ ما * تُريدون
عِندي إنني أنا أرْحَمُ
“Dia berkata : pintalah oleh kalian
apapun yang kalian mau, sesungguhnya Aku Maha Pengasih terhadap apa yang kalian
kehendaki”
فقالوا جميعًا نحن نسألكَ الرِّضا * فأنتَ الذي تُولي الجميلَ وتَرْحَمُ
“Kemudian mereka berkata : kami
meminta keridhoan-Mu, karena Engkaulah yang Maha memberi keindahan dan Maha
Pengasih”
فيُعطيهمُ هذا ويُشهِدُ جَمْعَهمْ * عليهِ تعالى اللهُ فاللهُ أكرمُ
“Maka Dia berikan pada mereka dan
mempersaksikan pada mereka, Maha Tinggi Allah dan Allah Maha Mulia”
فَبِاللهِ ما عُذْرُ امرئٍ هو مؤمنٌ * بِهذا ولا يَسعى له ويقدّمُ
“Maka demi Allah, apa yang
menghalangi seorang mukmin dari ini semua, ia tak berusaha untuk menggapainya”
ولكنما التوفيقُ بالله إنَّهُ = يَخصُّ به مَنْ شاءَ فضلا
ويُنْعِمُ
“Sesungguhnya pertolongan itu
datangnya dari Allah, dan sesungguhnya Dia mengkhususkannya bagi siapa saja
yang Dia kehendaki”
فحيَّ على جناتِ عدْنٍ فإنَّها * منازلكَ الأولى وفيها المخيَّمُ
“Marilah bersegera menuju surga ‘Adn karena sesungguhnya, Ia adalah
rumah-rumahmu yang pertama dan di dalamnya terdapat kemah-kemah”
وحيَّ على روضاتِها وخيامِها * وحيَّ على عيشٍ بها ليسَ يُسْأمُ
“Dan marilah bersegera menuju kebun-kebun surga dan kemah-kemahnya,
marilah bersegera menuju kehidupan yang tidak akan pernah bosan di
dalamnya”
وحيَّ على السوقِ الذي فيه يلتقِي * الْــمُحِبُّون ذاكَ السوق للقومِ يُعلَمُ
“Marilah kita bersegera menuju pasar tempat orang-orang yang saling
mencinta bertemu, itulah pasar yang oleh penduduknya telah diketahui”
فما شئتَ خذْ منه بلا ثمنٍ له * فقد أسلفَ التجار فيه وأسلمُوا
“Apa yang engkau mau ambillah tanpa engkau membayarnya, karena para penjualnya telah membolehkan dan menyerahkannya”
وحيَّ على يومِ المزيدِ الذي به * زيارةُ ربِّ العرشِ فاليوم موسِمُ
“Marilah kita menuju hari tambahan, dimana kita bisa mengunjungi Rabb kita dan hari itu adalah musimnya”
وحيّ على وادٍ هنالكَ أفْيَح * وتُرْبَتُهُ مِن أذفرِ المِسكِ أعظَمُ
“Marilah kita menuju sebuah lembah yang mewangi, dimana tanahnya lebih harum dari minyak yang paling harum”
منابر مِن نورٍ هناك وفضةٍ * ومن خالِصِ العِقْيانِ لا تتفصَّمُ
“Disana mimbar-mimbarnya dari cahaya, dan peraknya begitu murni lagi tak pernah rusak”
ومِنْ حوْلِها كثبانُ مِسْكٍ مقاعدٌ * لمِن دونهم هذا العطاءُ المفخَّمُ
“Di sekelilngnya terdapat tempat untuk duduk-duduk dan berkumpul yang
harum, bagi siapa saja yang mendapat anugerah yang besar ini”
يرونَ به الرحمنَ جلَّ جلالُه * كرؤيةِ بدرِ التَّمِّ لا يُتَوَهَّمُ
“Disana mereka bisa melihat Ar-Rohman yang Maha Mulia, layaknya melihat purnama penuh yang tak terhalangi”
وكالشمسِ صحْوًا ليس مِن دون أفْقِها * سحابٌ ولا غيمٌ هناكَ يغيّمُ
“Dan layaknya melihat matahari terbit, yang tidak ada awan di ufuknya maupun mendung yang menutupi”
فبينا همُ في عيشِهِم وسرورِهم * وأرزاقُهُم تجرى عليهِمْ وتُقْسَمُ
“Dan ketika mereka dalam kehidupan dan kegembiraan yang seperti itu, rizki senantiasa mengalir dan terbagi-bagi untuk mereka”
إذا همْ بنور ساطعٍ قد بدا لهمْ * سلامٌ عليكم طبْتُم ونَعِمْتُمُ
“Tiba-tiba nampak cahaya pada mereka dan mengatakan, kesejahteraan untuk kalian berbahagialah atas kenikmatan yang kalian dapat”
يقولُ : سلوني ما اشْتَهَيْتُمْ فكلُّ ما * تُريدون عِندي إنني أنا أرْحَمُ
“Dia berkata : pintalah oleh kalian apapun yang kalian mau, sesungguhnya Aku Maha Pengasih terhadap apa yang kalian kehendaki”
فقالوا جميعًا نحن نسألكَ الرِّضا * فأنتَ الذي تُولي الجميلَ وتَرْحَمُ
“Kemudian mereka berkata : kami meminta keridhoan-Mu, karena Engkaulah yang Maha memberi keindahan dan Maha Pengasih”
فيُعطيهمُ هذا ويُشهِدُ جَمْعَهمْ * عليهِ تعالى اللهُ فاللهُ أكرمُ
“Maka Dia berikan pada mereka dan mempersaksikan pada mereka, Maha Tinggi Allah dan Allah Maha Mulia”
فَبِاللهِ ما عُذْرُ امرئٍ هو مؤمنٌ * بِهذا ولا يَسعى له ويقدّمُ
“Maka demi Allah, apa yang menghalangi seorang mukmin dari ini semua, ia tak berusaha untuk menggapainya”
ولكنما التوفيقُ بالله إنَّهُ = يَخصُّ به مَنْ شاءَ فضلا ويُنْعِمُ
“Sesungguhnya pertolongan itu datangnya dari Allah, dan sesungguhnya Dia mengkhususkannya bagi siapa saja yang Dia kehendaki”- See more at: http://gemaislam.com/belajar-islam/tsaqofah/2323-ibnu-qoyyim-al-jauziyyah-bicara-tentang-surga-dalam-qasidah-mimiyah#sthash.Mm8WZcng.dpuf
وحيَّ على روضاتِها وخيامِها * وحيَّ على عيشٍ بها ليسَ يُسْأمُ
“Dan marilah bersegera menuju kebun-kebun surga dan kemah-kemahnya,
marilah bersegera menuju kehidupan yang tidak akan pernah bosan di
dalamnya”
وحيَّ على السوقِ الذي فيه يلتقِي * الْــمُحِبُّون ذاكَ السوق للقومِ يُعلَمُ
“Marilah kita bersegera menuju pasar tempat orang-orang yang saling
mencinta bertemu, itulah pasar yang oleh penduduknya telah diketahui”
فما شئتَ خذْ منه بلا ثمنٍ له * فقد أسلفَ التجار فيه وأسلمُوا
“Apa yang engkau mau ambillah tanpa engkau membayarnya, karena para penjualnya telah membolehkan dan menyerahkannya”
وحيَّ على يومِ المزيدِ الذي به * زيارةُ ربِّ العرشِ فاليوم موسِمُ
“Marilah kita menuju hari tambahan, dimana kita bisa mengunjungi Rabb kita dan hari itu adalah musimnya”
وحيّ على وادٍ هنالكَ أفْيَح * وتُرْبَتُهُ مِن أذفرِ المِسكِ أعظَمُ
“Marilah kita menuju sebuah lembah yang mewangi, dimana tanahnya lebih harum dari minyak yang paling harum”
منابر مِن نورٍ هناك وفضةٍ * ومن خالِصِ العِقْيانِ لا تتفصَّمُ
“Disana mimbar-mimbarnya dari cahaya, dan peraknya begitu murni lagi tak pernah rusak”
ومِنْ حوْلِها كثبانُ مِسْكٍ مقاعدٌ * لمِن دونهم هذا العطاءُ المفخَّمُ
“Di sekelilngnya terdapat tempat untuk duduk-duduk dan berkumpul yang
harum, bagi siapa saja yang mendapat anugerah yang besar ini”
يرونَ به الرحمنَ جلَّ جلالُه * كرؤيةِ بدرِ التَّمِّ لا يُتَوَهَّمُ
“Disana mereka bisa melihat Ar-Rohman yang Maha Mulia, layaknya melihat purnama penuh yang tak terhalangi”
وكالشمسِ صحْوًا ليس مِن دون أفْقِها * سحابٌ ولا غيمٌ هناكَ يغيّمُ
“Dan layaknya melihat matahari terbit, yang tidak ada awan di ufuknya maupun mendung yang menutupi”
فبينا همُ في عيشِهِم وسرورِهم * وأرزاقُهُم تجرى عليهِمْ وتُقْسَمُ
“Dan ketika mereka dalam kehidupan dan kegembiraan yang seperti itu, rizki senantiasa mengalir dan terbagi-bagi untuk mereka”
إذا همْ بنور ساطعٍ قد بدا لهمْ * سلامٌ عليكم طبْتُم ونَعِمْتُمُ
“Tiba-tiba nampak cahaya pada mereka dan mengatakan, kesejahteraan untuk kalian berbahagialah atas kenikmatan yang kalian dapat”
يقولُ : سلوني ما اشْتَهَيْتُمْ فكلُّ ما * تُريدون عِندي إنني أنا أرْحَمُ
“Dia berkata : pintalah oleh kalian apapun yang kalian mau, sesungguhnya Aku Maha Pengasih terhadap apa yang kalian kehendaki”
فقالوا جميعًا نحن نسألكَ الرِّضا * فأنتَ الذي تُولي الجميلَ وتَرْحَمُ
“Kemudian mereka berkata : kami meminta keridhoan-Mu, karena Engkaulah yang Maha memberi keindahan dan Maha Pengasih”
فيُعطيهمُ هذا ويُشهِدُ جَمْعَهمْ * عليهِ تعالى اللهُ فاللهُ أكرمُ
“Maka Dia berikan pada mereka dan mempersaksikan pada mereka, Maha Tinggi Allah dan Allah Maha Mulia”
فَبِاللهِ ما عُذْرُ امرئٍ هو مؤمنٌ * بِهذا ولا يَسعى له ويقدّمُ
“Maka demi Allah, apa yang menghalangi seorang mukmin dari ini semua, ia tak berusaha untuk menggapainya”
ولكنما التوفيقُ بالله إنَّهُ = يَخصُّ به مَنْ شاءَ فضلا ويُنْعِمُ
“Sesungguhnya pertolongan itu datangnya dari Allah, dan sesungguhnya Dia mengkhususkannya bagi siapa saja yang Dia kehendaki”- See more at: http://gemaislam.com/belajar-islam/tsaqofah/2323-ibnu-qoyyim-al-jauziyyah-bicara-tentang-surga-dalam-qasidah-mimiyah#sthash.Mm8WZcng.dpuf
فحيَّ على جناتِ عدْنٍ فإنَّها * منازلكَ الأولى وفيها المخيَّمُ
“Marilah bersegera menuju surga ‘Adn karena sesungguhnya, Ia adalah
rumah-rumahmu yang pertama dan di dalamnya terdapat kemah-kemah”
وحيَّ على روضاتِها وخيامِها * وحيَّ على عيشٍ بها ليسَ يُسْأمُ
“Dan marilah bersegera menuju kebun-kebun surga dan kemah-kemahnya,
marilah bersegera menuju kehidupan yang tidak akan pernah bosan di
dalamnya”
وحيَّ على السوقِ الذي فيه يلتقِي * الْــمُحِبُّون ذاكَ السوق للقومِ يُعلَمُ
“Marilah kita bersegera menuju pasar tempat orang-orang yang saling
mencinta bertemu, itulah pasar yang oleh penduduknya telah diketahui”
فما شئتَ خذْ منه بلا ثمنٍ له * فقد أسلفَ التجار فيه وأسلمُوا
“Apa yang engkau mau ambillah tanpa engkau membayarnya, karena para penjualnya telah membolehkan dan menyerahkannya”
وحيَّ على يومِ المزيدِ الذي به * زيارةُ ربِّ العرشِ فاليوم موسِمُ
“Marilah kita menuju hari tambahan, dimana kita bisa mengunjungi Rabb kita dan hari itu adalah musimnya”
وحيّ على وادٍ هنالكَ أفْيَح * وتُرْبَتُهُ مِن أذفرِ المِسكِ أعظَمُ
“Marilah kita menuju sebuah lembah yang mewangi, dimana tanahnya lebih harum dari minyak yang paling harum”
منابر مِن نورٍ هناك وفضةٍ * ومن خالِصِ العِقْيانِ لا تتفصَّمُ
“Disana mimbar-mimbarnya dari cahaya, dan peraknya begitu murni lagi tak pernah rusak”
ومِنْ حوْلِها كثبانُ مِسْكٍ مقاعدٌ * لمِن دونهم هذا العطاءُ المفخَّمُ
“Di sekelilngnya terdapat tempat untuk duduk-duduk dan berkumpul yang
harum, bagi siapa saja yang mendapat anugerah yang besar ini”
يرونَ به الرحمنَ جلَّ جلالُه * كرؤيةِ بدرِ التَّمِّ لا يُتَوَهَّمُ
“Disana mereka bisa melihat Ar-Rohman yang Maha Mulia, layaknya melihat purnama penuh yang tak terhalangi”
وكالشمسِ صحْوًا ليس مِن دون أفْقِها * سحابٌ ولا غيمٌ هناكَ يغيّمُ
“Dan layaknya melihat matahari terbit, yang tidak ada awan di ufuknya maupun mendung yang menutupi”
فبينا همُ في عيشِهِم وسرورِهم * وأرزاقُهُم تجرى عليهِمْ وتُقْسَمُ
“Dan ketika mereka dalam kehidupan dan kegembiraan yang seperti itu, rizki senantiasa mengalir dan terbagi-bagi untuk mereka”
إذا همْ بنور ساطعٍ قد بدا لهمْ * سلامٌ عليكم طبْتُم ونَعِمْتُمُ
“Tiba-tiba nampak cahaya pada mereka dan mengatakan, kesejahteraan untuk kalian berbahagialah atas kenikmatan yang kalian dapat”
يقولُ : سلوني ما اشْتَهَيْتُمْ فكلُّ ما * تُريدون عِندي إنني أنا أرْحَمُ
“Dia berkata : pintalah oleh kalian apapun yang kalian mau, sesungguhnya Aku Maha Pengasih terhadap apa yang kalian kehendaki”
فقالوا جميعًا نحن نسألكَ الرِّضا * فأنتَ الذي تُولي الجميلَ وتَرْحَمُ
“Kemudian mereka berkata : kami meminta keridhoan-Mu, karena Engkaulah yang Maha memberi keindahan dan Maha Pengasih”
فيُعطيهمُ هذا ويُشهِدُ جَمْعَهمْ * عليهِ تعالى اللهُ فاللهُ أكرمُ
“Maka Dia berikan pada mereka dan mempersaksikan pada mereka, Maha Tinggi Allah dan Allah Maha Mulia”
فَبِاللهِ ما عُذْرُ امرئٍ هو مؤمنٌ * بِهذا ولا يَسعى له ويقدّمُ
“Maka demi Allah, apa yang menghalangi seorang mukmin dari ini semua, ia tak berusaha untuk menggapainya”
ولكنما التوفيقُ بالله إنَّهُ = يَخصُّ به مَنْ شاءَ فضلا ويُنْعِمُ
“Sesungguhnya pertolongan itu datangnya dari Allah, dan sesungguhnya Dia mengkhususkannya bagi siapa saja yang Dia kehendaki”- See more at: http://gemaislam.com/belajar-islam/tsaqofah/2323-ibnu-qoyyim-al-jauziyyah-bicara-tentang-surga-dalam-qasidah-mimiyah#sthash.Mm8WZcng.dpuf
0 komentar:
Post a Comment