ads

Menembus Keter[b]atasan

Banyak orang lebih mudah menerima ke'cacatan' aqidah dibandingkan untuk menerima orang dengan kecacatan fisik.

Untuk itu diperlukan energi yang besar untuk menembus segala keterbatasan dan untuk mencapai keteratasan potensi yang dimiliki oleh tiap diri.

Bahkan dalam ayatnya Tuhan tidak mengklasifikasikan berdasarkan persamaan kesempurnaan fisik,tahta,penghasilan atau garis keturunan untuk dapat hidup berpasangan.

Toh,Kesempurnaan fisik juga seringkali menjadi akibat pengingkaran nikmat,
Tahta juga seringkali menjadi sarana membuat orang merana.
Penghasilan tidak menjamin akan adanya kebahagiaan.
Garis keturunan manusia tidak selamanya linier dengan takdir baik Tuhan.

Dari seseorang yang mempunyai tatapan kosong karena keterbatasannya tapi seringkali ia dihadapkan oleh tatapan sinis orang-orang disekitarnya.
Saya pun belajar darinya bahwa setiap manusia pasti punya keterbatasan. Tapi hanya sedikit yang mampu merubah keterbatasan menjadi keteratasan dirinya diantara manusia lain.
Share on Google Plus

About MuRaNu

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar: