ads

Fi Afaqit Ta’alim

Karya: SA’ID HAWWA

Bila ada seribu pembangun
satu yang meruntuhkan
cukuplah sudah
Bagaimana dengan satu pembangun
seribu yang meruntuhkan??


Realita tersebutlah yang menjadi dasar pemikiran ditulisnya buku ini. Dimana saat ini banyak yang berusaha meruntuhkan ajaran-ajaran islam, baik itu dari eksternal umat maupun internal umat itu sendiri. Bahkaan saat ini kondisi internal umat islam mempunyai kecederungan bersikap apatis terhadap ajaran islam, mereka apatis untuk mengetahui ajaran islam bahkan yang lebih miris lagi mereka apatis untuk mengamalkan nilai-nilai ajaran islam. Oleh karena itulah pendidikan islam dimasyarakat harus lebih genjar lagi dilakukan. Karena pendidikan & pembinaan umat, dengan memperjuangkan prinsip-prinsip nilai & pencapaian cita-cita sesungguhnya memerlukan partisipasi seluruh umat. Dan saat ini bagi umat islam tidak ada pilihan lain: MENGUASAI atau DIKUASAI. Jika kita ingin menguasai, maka tidak ada yang dapat dilakukan kecuali kita harus memiliki kesempurnaan dan kompetensi dalam berbagai disiplin ilmu yang ada.

Ada sejumlah prinsip-prinsip dasar dalam dakwah ikhwanul muslimin:
Pertama, hendaknya memahami permasalahan dakwah kita
Kedua, dimasa kini, pada kalangan tertentu sebagai salah satu cara dakwah kita perlu membicarakan keuntungan-keuntungan duniawi yang dapat diraih oleh islam
Ketiga, kita harus memahami kapasitas intelektual orang yang kita ajak bicara


Tanggung jawab terbesar kita adalah melakukan tajdid (pembaruan) & naql (ahli generasi). Yakni pembaruan ajaran islam dan proses perubahan terhadap pribadi muslim dari satu kondisi ke kondisi yang lain & perubahan umat islam dari satu fase ke fase lain.
Tingkatan amal yang dituntu dari seorang muslim adalah:
Perbaikan diri sendiri
Pembentukan keluarga muslim
Bimbingan masyarakat
Pembebasan tanah air dari setiap penguasa asing –Non islam-
Memperbaiki keadaan pemerintahan
Mempersiapkan seluruh asset negeri untuk kemashlahatan islam
Penegakankepemimpinan dunia


Dalam risalah Ta’lim, Hasan Al-Bana mengatakan, “Tahapan dakwah” ada tiga macam:
Ta’rif: Dalam tahapan ini dilakukan dengan cara menyebarkan fikrah islam di tengah masyarakat
Takwin: Dalam tahapa ini dakwah ditegakan dengan melakukan seleksi terhadap anasir positif untuk memikul beban jihad dan menghimpun berbagai bagian yang ada.
Tanfidz: Dalam tahap ini adalah jihad, tanpa kenal sikap plin-plan, kerja terus menerus untuk menggapai tujuan akhirat & kesiapan menaggung cobaan dan ujian yang tidak mungkin bersabar atasunya kecuali orang-orang yang tulus.


Risalah Ta’lim adalah risalah gerakan yang ditulis dalam rangka menjadi titik tolah dalam berdakwah
Al-fahm
Ikhlas
Amal
Jihad
Pengorbanan
Taat
Tsabat (teguh pendirian)
Tajarrud (totalitas)
Ukhuwah (persaudaraan)
Tsiqah (percaya)


Pada ujung risalahnya Ustadz Hasan Al-Banna berkata bahwa hal-hal tersebutlah yang menjadi bingkai dakwah global dakwah saat ini & juga penjelasan rigkas fikrahmu. Prinsip-prinsip itu dapat dihimpun dalam 5 slogan:
Allah gahayatuna (Allah adalah tujuan kami)
Ar-Rasul qudwatuna (Rasul adalah teladan kami)
Al-Qur’an syir’atuna (Al-Qur’an adalah undang-undang kami)
Al-jihad sabiluna (Jihad ada jalan kami)
Asy-Syahadah ummiyyatuna (Mati syahid adalah cita-cita kami)

Prinsip itu juga dapat dihimpun dalam berbagai kata berikut:
Kesederhanaan
Tilawah
Shalat
Keprajuritan
Akhlak


10. Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih?
11. (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.
12. niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah 'Adn. Itulah keberuntungan yang besar.
13. dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.
14. Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah sebagaimana Isa Ibnu Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?" Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: "Kamilah penolong-penolong agama Allah", lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan lain kafir; Maka Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang.
Share on Google Plus

About MuRaNu

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar: