ads

Severing The Bond (Pemutusan Hubungan)


Suatu pagi dihari dimana tanggalan berwarna merah, dimana suasana pagi terasa begitu damai, dimana suara nyayian burung pun terasa malu. Ini adalah hari libur, hari dimana orang-orang rehat sejenak dari penat yang ada. Namun di suatu rumah, ada seorang anak yang bergegas untuk pergi sebut saja namanya TOLE.

ibunya bertanya “Mau kemana kau, le?”
T: “Ada kegiatan, bu??”
I: “Ini,kan hari libur.., Kenapa tiap libur kamu jarang sekali dirumah, le? acara-acara keluarga jarang sekali kau datangi, kau sibuk sekali ya, le?? Ibu,mohon hari ini tetaplah di rumah.. Ibu sedang tidak enak badan.”
T:”kan ada kakak yang dapat menjaga ibu?, Tole kan pergi juga untuk menjadi sebaik-baiknya manusia.. bukankah sebaik-baiknya manusia adalah yang berguna bagi manusia lainnya”
I:”Bukankah ibumu juga manusia, le???”
T:”Iya,bu.. Tapi kan tole bisa diberikan IQOB (hukuman) nanti.”
I:”Beratkah hukuman itu, sehingga kau dengan mudah meringankan perintah ibumu?”
T:”………………..”
I:”………………...”

Perbincangan hangat di pagi hari antara anak & ibupun, terasa bagaikan segelas kopi hangat yang menyegarkan dipagi hari. Perbincangan yang menjurus kepada perdebatanpun terus terjadi, Dimana si Tole bersikeras dengan pendiriannya untuk pergi dan menjalankan amanahnya, sedangkan ibunya yang kebingungan terus meluncurkan pertanyaan-pertanyaan yang selama ini berkecamuk dipikirannya.

Langit mulai tampak kemerahan, menandakan sang mentari akan segera menyinari kehidupan. Menyadari hal tersebut TOLE pun segera mengeluarkan argumentasi handalnnya, yang mebuat ibunya akhirnya mengikhlaskan anaknya untuk pergi, dengan senyum kecut yang terdeskripsikan diwajahnya. TOLE pun tersenyum, dan berkata dalam hatinya memang benar intinya adalah KOMUNIKASI.

Dari balik jendela sang ibu melepas kepergian anaknya, sesosok ibu yang punya mimpi sederhana dengan menyekolahkan anaknya..yaitu “AGAR ANAKNYA JADI ORANG”.. apakah ini berarti ibu bukan orang???? maklumlah TOLE merupakan keluarga miskin, yang ibunya merupakan seorang pemulung.. Yang ibunya beranggapan mana ada orang yang hidup dari sampah,kotoran,dan bau busuk, dia beranggapan menjadi hewan liar berwujud manusia dalam kehidupan ini..

Namun sayangnya si Tole tidak memahami hal tersebut, si TOLE sudah 5 tahun duduk di pendidikan jenjang strata satu. Itu berarti di molor 1 tahun dari waktu normalnya, kalaupun ditanya mengapa oleh ibunya dia hanya teguh dengan idealisme yang menjadikannaya keras kepala.

Inilah yang seringkali menyebabkan kebobrokan negara, dimana tiap instansi hanya berisi orang-orang tua, tanpa adanya regenerasi kepada yang muda. Entah ini kekera kepalaan orang tua yang sudah terlena dengan kekuasaannya, atau yang muda belum mampu menduduki kekuasaan itu. Maka benarlah stereotip yang ada bahwa Orang TUA Indonesia terbiasa mengerjakan Pekerjaan Anak-anak, Sedangkan Anak-anak di Jepang telah terbiasa mengerjakan pekerjaan Orang Tua di negaranya.

Ketika sibuk dengan kegitannya TOLE tiba-tiba mendapatkan telephone. Tadinya dia enggan mengangkatnya karena nomernya tidak ada di PhoneBook HP nya. Tapi karena telah beberapa kali nomor yang sama telah menelephone maka dengan berat hati TOLE pun mengangkatnya..

T;”Assalamualaikum,Siapa ini??”
Terdengar suatu kegaduhan dibelakang orang yang menelephone dan dengan napas terengah-engah terdengar suar..
“Le,,Tole, Rumahmu kebakaran, karena gas meledak dari sana.. Semua keluargamu meninggal, le..” Ternyata itu adalah suara dari Ketua RT tempat tinggal Tole.
“Inalillahi,” dengan suara parau Tole pun menangis dan segera pulang ke rumahnya.

Ya, memang terkadang komunikasi yang dilakukan dengan orang tua itu bersifat semu… Terkadang orang tua terlalu banyak menyembunyikan beban berat kehidupan yang diembannya.. Dan seringkali seorang anak hanya terus bermain-main dalam kehidupannya.. semakin tinggi pendidikannya, sang anak hanya tambah MENGERTI tanpa PEDULI.
Share on Google Plus

About MuRaNu

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar: