(Jakarta, 9/3) Sekumpulan massa berkumpul di bundaran
HI untuk melaksanakan aksi “Indonesia Damai Tanpa JIL”, hujan yang turun tidak
menyurutkan niat mereka untuk melakukan aksi tersebut. Massa yang terdiri dari
berbagai elemen organisasi seperti FUI,FPI,Da’wah Islam, dan organisasi
kemahasiswaan yang diperkirakan berjumlah ribuan orang. Massa membawa banyak
spanduk bertuliskan “Indonesia Damai Tanpa JIL”, “Foto-foto para pemalsu &
penoda agama islam serta antek-anteknya”, “Tolak Kenaikan BBM”, “Indonesia Aman
Tanpa Ahmadiyah”, dan sebagainya. Dalam aksi ini ribuan ummat Islam Indonesia
bersatu melupakan khilafiyah dan juga meleburkan ashabiyah diantara mereka
dengan satuan tujuan Indonesia tanpa JIL.
Yang menyampaikan orasi pada aksi
tersebut adalah perwakilan dari Ulama, Tokoh Masyarakat, Da’i, pelajar dan
elemen lainnya. Koordinator aksi Ustadz Bernard Abdul Jabbar mengatakan tema
anti liberal diusung karena liberalisme adalah penghancur bangsa saat ini.
Liberalisme saat ini juga tela ditanamkan di setiap aspek kehidupan yang
imabasnya akan merugikan masyarakat. Diantaranya dari segi ekonomi Ustadz
bernard Abdul Jabbar menyoroti isu kenaikan BBM yang akan terjadi, menurutnya
hal itu sangat merugikan masyarakat kecil.
Turut menyemarakan juga
sekelompok orang yang tergabung dalam satu gerakan di twitterland, dengan nama #IndonesiaTanpaJIL diwakili oleh 5 orang oratornya: Fauzi
Baadilla, Ombat Nasution, akmal sjafril, Bounty Muhammad dan Hafidz Ary Nurhadi
menyampaikan pernyataan sikapnya yang tegas menolak segala bentuk aliran sesat dengan
mengatasnamakan islam.
Menjelang ashar, Habib Rizieq
menyampaikan orasinya. Dalam orasinya beliau menyoroti tentang media massa yang
mendiskriminasikan umat islam dengan mengatakan “ Tanggal 14 februari lalu ada
demo Indonesia tanpa FPI yang dilakukan oleh orang-orang homo, lesbi, bencong
dan (aktivis) liberal yang demo cuma lima puluh orang. Tapi semua televisi ikut
meliput. Bahkan ada televisi liberal yang ikut menayangkan secara langsung. Tapi
hari ini, (meski banyak) jangan mimpi masuk televisi, kenapa? Karena kita bukan
bencong, karena kita bukan homo, karena kita bukan lesbi, karena kita bukan
koruptor,” sambung Habib Rizieq disambut pekik takbir dari massa.
Ditengah kerumunan massa juga
ditemui beberapa mahasiswa UNJ, haris fadhillah (Ka.LDK) ibrahim ibnu rais (FT’08),
Aday (Ka.FSI KU), Tomy (FBS’08) yang
ikut serta dalam aksi tersebut. Ibrahim mengatakan “ Aksi ini adalah sebuah kepantasan
untuk mengekspresikan kemarahan umat kepada JIL yang sedang berusaha menrusah
aqidah umat islam”. Selain itu, aday selaku ketua FSI Ku yang turut hadir dalam
aksi tersebut mengatakan “ Sudah saatnya umat islam bersatu untuk turut serta
mengentaskan isu-isu terkait aqidah. Karena aqidah merupakan sesuatu yang
sangat fundamental dalam islam dan sangat penting dibanding permasalahan
lainnya. Dan agenda memerangi isu-isu aqidah seyogyanya menjadi agenda wajib
setiap umat”. Terkait JIL mereka mengecam setiap paham dan usaha dalam menyesatkan
serta memecah belah umat islam.
Saat masuk waktu ashar, peserta
aksi dianjurkan untuk mengambil air wudhu untuk mengadakan sholat ashar
berjamaah di depan istana negara yang diimami oleh habib rizieq. Saat longmarch
menuju depan Istana Negara di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, lalu
lintas di Jalan Raya MH. Thamrin sempat terhambat beberapa saat karena
banyakanya jumlah massa yang mengikuti aksi tersebut. Selepas sholat ashar
aksipun dilanjutkan kembali secara tertib didepan istana negara. (@MuRaNu)
0 komentar:
Post a Comment