Mensifati
surga, tidak akan pernah bisa dilakukan oleh seorang hamba, melainkan
ia harus kembali kepada nash-nash yang bersumber dari Al-Quran dan
As-Sunnah. Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah merangkai beberapa bait syair dalam
Qasidah Mimiyah-nya tatkala mensifati surga sebagaimana yang difirmankan
oleh Allah dan disabdakan oleh Rasul-Nya. Disebut dengan Qasidah
Mimiyah karena setiap ujung baitnya berkhiran huruf mim.
Berikut petikan beberapa bait syair Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah :
ูุญَّู ุนูู ุฌูุงุชِ ุนุฏٍْู ูุฅَّููุง * ู
ูุงุฒَูู ุงูุฃููู ููููุง ุงูู
ุฎَّูู
ُ
“Marilah bersegera menuju surga ‘Adn karena sesungguhnya, Ia adalah
rumah-rumahmu yang pertama dan di dalamnya terdapat kemah-kemah”
ูุญَّู ุนูู ุฑูุถุงุชِูุง ูุฎูุงู
ِูุง * ูุญَّู ุนูู ุนูุดٍ ุจูุง ููุณَ ُูุณْุฃู
ُ
“Dan marilah bersegera menuju kebun-kebun surga dan kemah-kemahnya,
marilah bersegera menuju kehidupan yang tidak akan pernah bosan di
dalamnya”
ูุญَّู ุนูู ุงูุณِูู ุงูุฐู ููู ููุชِูู * ุงْูููู
ُุญِุจُّูู ุฐุงَู ุงูุณูู ููููู
ِ ُูุนَูู
ُ
“Marilah kita bersegera menuju pasar tempat orang-orang yang saling
mencinta bertemu, itulah pasar yang oleh penduduknya telah diketahui”
ูู
ุง ุดุฆุชَ ุฎุฐْ ู
ูู ุจูุง ุซู
ٍู ูู * ููุฏ ุฃุณَูู ุงูุชุฌุงุฑ ููู ูุฃุณูู
ُูุง
“Apa yang engkau mau ambillah tanpa engkau membayarnya, karena para penjualnya telah membolehkan dan menyerahkannya”
ูุญَّู ุนูู ููู
ِ ุงูู
ุฒูุฏِ ุงูุฐู ุจู * ุฒูุงุฑุฉُ ุฑุจِّ ุงูุนุฑุดِ ูุงูููู
ู
ูุณِู
ُ
“Marilah kita menuju hari tambahan, dimana kita bisa mengunjungi Rabb kita dan hari itu adalah musimnya”
ูุญّู ุนูู ูุงุฏٍ ููุงَูู ุฃَْููุญ * ูุชُุฑْุจَุชُُู ู
ِู ุฃุฐูุฑِ ุงูู
ِุณِู ุฃุนุธَู
ُ
“Marilah kita menuju sebuah lembah yang mewangi, dimana tanahnya lebih harum dari minyak yang paling harum”
ู
ูุงุจุฑ ู
ِู ููุฑٍ ููุงู ููุถุฉٍ * ูู
ู ุฎุงِูุตِ ุงูุนِْููุงِู ูุง ุชุชูุตَّู
ُ
“Disana mimbar-mimbarnya dari cahaya, dan peraknya begitu murni lagi tak pernah rusak”
ูู
ِْู ุญِْูููุง ูุซุจุงُู ู
ِุณٍْู ู
ูุงุนุฏٌ * ูู
ِู ุฏูููู
ูุฐุง ุงูุนุทุงุกُ ุงูู
ูุฎَّู
ُ
“Di sekelilngnya terdapat tempat untuk duduk-duduk dan berkumpul yang
harum, bagi siapa saja yang mendapat anugerah yang besar ini”
ูุฑَูู ุจู ุงูุฑุญู
َู ุฌَّู ุฌูุงُูู * ูุฑุคูุฉِ ุจุฏุฑِ ุงูุชَّู
ِّ ูุง ُูุชَََّููู
ُ
“Disana mereka bisa melihat Ar-Rohman yang Maha Mulia, layaknya melihat purnama penuh yang tak terhalangi”
ููุงูุดู
ุณِ ุตุญًْูุง ููุณ ู
ِู ุฏูู ุฃِْูููุง * ุณุญุงุจٌ ููุง ุบูู
ٌ ููุงَู ูุบّูู
ُ
“Dan layaknya melihat matahari terbit, yang tidak ada awan di ufuknya maupun mendung yang menutupi”
ูุจููุง ูู
ُ ูู ุนูุดِِูู
ูุณุฑูุฑِูู
* ูุฃุฑุฒุงُُููู
ุชุฌุฑู ุนِูููู
ْ ูุชُْูุณَู
ُ
“Dan ketika mereka dalam kehidupan dan kegembiraan yang seperti itu, rizki senantiasa mengalir dan terbagi-bagi untuk mereka”
ุฅุฐุง ูู
ْ ุจููุฑ ุณุงุทุนٍ ูุฏ ุจุฏุง ููู
ْ * ุณูุงู
ٌ ุนูููู
ุทุจْุชُู
َููุนِู
ْุชُู
ُ
“Tiba-tiba nampak cahaya pada mereka dan mengatakan, kesejahteraan untuk kalian berbahagialah atas kenikmatan yang kalian dapat”
ُูููู : ุณูููู ู
ุง ุงุดْุชََْููุชُู
ْ ُّููู ู
ุง * ุชُุฑูุฏูู ุนِูุฏู ุฅููู ุฃูุง ุฃุฑْุญَู
ُ
“Dia berkata : pintalah oleh kalian apapun yang kalian mau, sesungguhnya Aku Maha Pengasih terhadap apa yang kalian kehendaki”
ููุงููุง ุฌู
ูุนًุง ูุญู ูุณุฃَูู ุงูุฑِّุถุง * ูุฃูุชَ ุงูุฐู ุชُููู ุงูุฌู
َูู ูุชَุฑْุญَู
ُ
“Kemudian mereka berkata : kami meminta keridhoan-Mu, karena Engkaulah yang Maha memberi keindahan dan Maha Pengasih”
ُููุนุทููู
ُ ูุฐุง ُููุดِูุฏُ ุฌَู
ْุนَูู
ْ * ุนِููู ุชุนุงูู ุงُููู ูุงُููู ุฃูุฑู
ُ
“Maka Dia berikan pada mereka dan mempersaksikan pada mereka, Maha Tinggi Allah dan Allah Maha Mulia”
َูุจِุงِููู ู
ุง ุนُุฐْุฑُ ุงู
ุฑุฆٍ ูู ู
ุคู
ٌู * ุจِูุฐุง ููุง َูุณุนู ูู ูููุฏّู
ُ
“Maka demi Allah, apa yang menghalangi seorang mukmin dari ini semua, ia tak berusaha untuk menggapainya”
ููููู
ุง ุงูุชُูููู ุจุงููู ุฅَُّูู = َูุฎุตُّ ุจู ู
َْู ุดุงุกَ ูุถูุง ُْูููุนِู
ُ
“Sesungguhnya pertolongan itu datangnya dari Allah, dan sesungguhnya Dia mengkhususkannya bagi siapa saja yang Dia kehendaki”- See more at: http://gemaislam.com/belajar-islam/tsaqofah/2323-ibnu-qoyyim-al-jauziyyah-bicara-tentang-surga-dalam-qasidah-mimiyah#sthash.Mm8WZcng.dpuf
Mensifati
surga, tidak akan pernah bisa dilakukan oleh seorang hamba, melainkan
ia harus kembali kepada nash-nash yang bersumber dari Al-Quran dan
As-Sunnah. Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah merangkai beberapa bait syair dalam
Qasidah Mimiyah-nya tatkala mensifati surga sebagaimana yang difirmankan
oleh Allah dan disabdakan oleh Rasul-Nya. Disebut dengan Qasidah
Mimiyah karena setiap ujung baitnya berkhiran huruf mim.
Berikut petikan beberapa bait syair Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah :
ูุญَّู ุนูู ุฌูุงุชِ ุนุฏٍْู ูุฅَّููุง * ู
ูุงุฒَูู ุงูุฃููู ููููุง ุงูู
ุฎَّูู
ُ
“Marilah bersegera menuju surga ‘Adn karena sesungguhnya, Ia adalah
rumah-rumahmu yang pertama dan di dalamnya terdapat kemah-kemah”
ูุญَّู ุนูู ุฑูุถุงุชِูุง ูุฎูุงู
ِูุง * ูุญَّู ุนูู ุนูุดٍ ุจูุง ููุณَ ُูุณْุฃู
ُ
“Dan marilah bersegera menuju kebun-kebun surga dan kemah-kemahnya,
marilah bersegera menuju kehidupan yang tidak akan pernah bosan di
dalamnya”
ูุญَّู ุนูู ุงูุณِูู ุงูุฐู ููู ููุชِูู * ุงْูููู
ُุญِุจُّูู ุฐุงَู ุงูุณูู ููููู
ِ ُูุนَูู
ُ
“Marilah kita bersegera menuju pasar tempat orang-orang yang saling
mencinta bertemu, itulah pasar yang oleh penduduknya telah diketahui”
ูู
ุง ุดุฆุชَ ุฎุฐْ ู
ูู ุจูุง ุซู
ٍู ูู * ููุฏ ุฃุณَูู ุงูุชุฌุงุฑ ููู ูุฃุณูู
ُูุง
“Apa yang engkau mau ambillah tanpa engkau membayarnya, karena para penjualnya telah membolehkan dan menyerahkannya”
ูุญَّู ุนูู ููู
ِ ุงูู
ุฒูุฏِ ุงูุฐู ุจู * ุฒูุงุฑุฉُ ุฑุจِّ ุงูุนุฑุดِ ูุงูููู
ู
ูุณِู
ُ
“Marilah kita menuju hari tambahan, dimana kita bisa mengunjungi Rabb kita dan hari itu adalah musimnya”
ูุญّู ุนูู ูุงุฏٍ ููุงَูู ุฃَْููุญ * ูุชُุฑْุจَุชُُู ู
ِู ุฃุฐูุฑِ ุงูู
ِุณِู ุฃุนุธَู
ُ
“Marilah kita menuju sebuah lembah yang mewangi, dimana tanahnya lebih harum dari minyak yang paling harum”
ู
ูุงุจุฑ ู
ِู ููุฑٍ ููุงู ููุถุฉٍ * ูู
ู ุฎุงِูุตِ ุงูุนِْููุงِู ูุง ุชุชูุตَّู
ُ
“Disana mimbar-mimbarnya dari cahaya, dan peraknya begitu murni lagi tak pernah rusak”
ูู
ِْู ุญِْูููุง ูุซุจุงُู ู
ِุณٍْู ู
ูุงุนุฏٌ * ูู
ِู ุฏูููู
ูุฐุง ุงูุนุทุงุกُ ุงูู
ูุฎَّู
ُ
“Di sekelilngnya terdapat tempat untuk duduk-duduk dan berkumpul yang
harum, bagi siapa saja yang mendapat anugerah yang besar ini”
ูุฑَูู ุจู ุงูุฑุญู
َู ุฌَّู ุฌูุงُูู * ูุฑุคูุฉِ ุจุฏุฑِ ุงูุชَّู
ِّ ูุง ُูุชَََّููู
ُ
“Disana mereka bisa melihat Ar-Rohman yang Maha Mulia, layaknya melihat purnama penuh yang tak terhalangi”
ููุงูุดู
ุณِ ุตุญًْูุง ููุณ ู
ِู ุฏูู ุฃِْูููุง * ุณุญุงุจٌ ููุง ุบูู
ٌ ููุงَู ูุบّูู
ُ
“Dan layaknya melihat matahari terbit, yang tidak ada awan di ufuknya maupun mendung yang menutupi”
ูุจููุง ูู
ُ ูู ุนูุดِِูู
ูุณุฑูุฑِูู
* ูุฃุฑุฒุงُُููู
ุชุฌุฑู ุนِูููู
ْ ูุชُْูุณَู
ُ
“Dan ketika mereka dalam kehidupan dan kegembiraan yang seperti itu, rizki senantiasa mengalir dan terbagi-bagi untuk mereka”
ุฅุฐุง ูู
ْ ุจููุฑ ุณุงุทุนٍ ูุฏ ุจุฏุง ููู
ْ * ุณูุงู
ٌ ุนูููู
ุทุจْุชُู
َููุนِู
ْุชُู
ُ
“Tiba-tiba nampak cahaya pada mereka dan mengatakan, kesejahteraan untuk kalian berbahagialah atas kenikmatan yang kalian dapat”
ُูููู : ุณูููู ู
ุง ุงุดْุชََْููุชُู
ْ ُّููู ู
ุง * ุชُุฑูุฏูู ุนِูุฏู ุฅููู ุฃูุง ุฃุฑْุญَู
ُ
“Dia berkata : pintalah oleh kalian apapun yang kalian mau, sesungguhnya Aku Maha Pengasih terhadap apa yang kalian kehendaki”
ููุงููุง ุฌู
ูุนًุง ูุญู ูุณุฃَูู ุงูุฑِّุถุง * ูุฃูุชَ ุงูุฐู ุชُููู ุงูุฌู
َูู ูุชَุฑْุญَู
ُ
“Kemudian mereka berkata : kami meminta keridhoan-Mu, karena Engkaulah yang Maha memberi keindahan dan Maha Pengasih”
ُููุนุทููู
ُ ูุฐุง ُููุดِูุฏُ ุฌَู
ْุนَูู
ْ * ุนِููู ุชุนุงูู ุงُููู ูุงُููู ุฃูุฑู
ُ
“Maka Dia berikan pada mereka dan mempersaksikan pada mereka, Maha Tinggi Allah dan Allah Maha Mulia”
َูุจِุงِููู ู
ุง ุนُุฐْุฑُ ุงู
ุฑุฆٍ ูู ู
ุคู
ٌู * ุจِูุฐุง ููุง َูุณุนู ูู ูููุฏّู
ُ
“Maka demi Allah, apa yang menghalangi seorang mukmin dari ini semua, ia tak berusaha untuk menggapainya”
ููููู
ุง ุงูุชُูููู ุจุงููู ุฅَُّูู = َูุฎุตُّ ุจู ู
َْู ุดุงุกَ ูุถูุง ُْูููุนِู
ُ
“Sesungguhnya pertolongan itu datangnya dari Allah, dan sesungguhnya Dia mengkhususkannya bagi siapa saja yang Dia kehendaki”- See more at: http://gemaislam.com/belajar-islam/tsaqofah/2323-ibnu-qoyyim-al-jauziyyah-bicara-tentang-surga-dalam-qasidah-mimiyah#sthash.Mm8WZcng.dpuf
Mensifati surga, tidak akan pernah bisa dilakukan oleh seorang hamba, melainkan ia harus kembali kepada nash-nash yang bersumber dari Al-Quran dan As-Sunnah. Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah merangkai beberapa bait syair dalam Qasidah Mimiyah-nya tatkala mensifati surga sebagaimana yang difirmankan oleh Allah dan disabdakan oleh Rasul-Nya. Disebut dengan Qasidah Mimiyah karena setiap ujung baitnya berkhiran huruf mim.
Berikut
petikan beberapa bait syair Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah :
ูุญَّู ุนูู ุฌูุงุชِ ุนุฏٍْู ูุฅَّููุง * ู
ูุงุฒَูู ุงูุฃููู ููููุง ุงูู
ุฎَّูู
ُ
“Marilah bersegera menuju surga ‘Adn
karena sesungguhnya, Ia adalah rumah-rumahmu yang pertama dan di dalamnya
terdapat kemah-kemah”
ูุญَّู ุนูู ุฑูุถุงุชِูุง ูุฎูุงู
ِูุง * ูุญَّู ุนูู ุนูุดٍ ุจูุง ููุณَ
ُูุณْุฃู
ُ
“Dan marilah bersegera menuju
kebun-kebun surga dan kemah-kemahnya, marilah bersegera menuju kehidupan yang
tidak akan pernah bosan di dalamnya”
ูุญَّู ุนูู ุงูุณِูู ุงูุฐู ููู ููุชِูู
* ุงْูููู
ُุญِุจُّูู
ุฐุงَู ุงูุณูู ููููู
ِ ُูุนَูู
ُ
“Marilah kita bersegera menuju pasar
tempat orang-orang yang saling mencinta bertemu, itulah pasar yang oleh
penduduknya telah diketahui”
ูู
ุง ุดุฆุชَ ุฎุฐْ ู
ูู ุจูุง ุซู
ٍู ูู * ููุฏ ุฃุณَูู ุงูุชุฌุงุฑ ููู ูุฃุณูู
ُูุง
“Apa yang engkau mau ambillah tanpa
engkau membayarnya, karena para penjualnya telah membolehkan dan
menyerahkannya”
ูุญَّู ุนูู ููู
ِ ุงูู
ุฒูุฏِ ุงูุฐู ุจู * ุฒูุงุฑุฉُ ุฑุจِّ ุงูุนุฑุดِ ูุงูููู
ู
ูุณِู
ُ
“Marilah kita menuju hari tambahan,
dimana kita bisa mengunjungi Rabb kita dan hari itu adalah musimnya”
ูุญّู ุนูู ูุงุฏٍ ููุงَูู ุฃَْููุญ * ูุชُุฑْุจَุชُُู ู
ِู ุฃุฐูุฑِ ุงูู
ِุณِู ุฃุนุธَู
ُ
“Marilah kita menuju sebuah lembah
yang mewangi, dimana tanahnya lebih harum dari minyak yang paling harum”
ู
ูุงุจุฑ ู
ِู ููุฑٍ ููุงู ููุถุฉٍ * ูู
ู ุฎุงِูุตِ ุงูุนِْููุงِู ูุง ุชุชูุตَّู
ُ
“Disana mimbar-mimbarnya dari
cahaya, dan peraknya begitu murni lagi tak pernah rusak”
ูู
ِْู ุญِْูููุง ูุซุจุงُู ู
ِุณٍْู ู
ูุงุนุฏٌ * ูู
ِู ุฏูููู
ูุฐุง ุงูุนุทุงุกُ ุงูู
ูุฎَّู
ُ
“Di sekelilngnya terdapat tempat
untuk duduk-duduk dan berkumpul yang harum, bagi siapa saja yang mendapat
anugerah yang besar ini”
ูุฑَูู ุจู ุงูุฑุญู
َู ุฌَّู ุฌูุงُูู * ูุฑุคูุฉِ ุจุฏุฑِ ุงูุชَّู
ِّ ูุง ُูุชَََّููู
ُ
“Disana mereka bisa melihat
Ar-Rohman yang Maha Mulia, layaknya melihat purnama penuh yang tak terhalangi”
ููุงูุดู
ุณِ ุตุญًْูุง ููุณ ู
ِู ุฏูู ุฃِْูููุง * ุณุญุงุจٌ ููุง ุบูู
ٌ ููุงَู ูุบّูู
ُ
“Dan layaknya melihat matahari
terbit, yang tidak ada awan di ufuknya maupun mendung yang menutupi”
ูุจููุง ูู
ُ ูู ุนูุดِِูู
ูุณุฑูุฑِูู
* ูุฃุฑุฒุงُُููู
ุชุฌุฑู ุนِูููู
ْ ูุชُْูุณَู
ُ
“Dan ketika mereka dalam kehidupan
dan kegembiraan yang seperti itu, rizki senantiasa mengalir dan terbagi-bagi
untuk mereka”
ุฅุฐุง ูู
ْ ุจููุฑ ุณุงุทุนٍ ูุฏ ุจุฏุง ููู
ْ * ุณูุงู
ٌ ุนูููู
ุทุจْุชُู
َููุนِู
ْุชُู
ُ
“Tiba-tiba nampak cahaya pada mereka
dan mengatakan, kesejahteraan untuk kalian berbahagialah atas kenikmatan yang
kalian dapat”
ُูููู : ุณูููู ู
ุง ุงุดْุชََْููุชُู
ْ ُّููู ู
ุง * ุชُุฑูุฏูู
ุนِูุฏู ุฅููู ุฃูุง ุฃุฑْุญَู
ُ
“Dia berkata : pintalah oleh kalian
apapun yang kalian mau, sesungguhnya Aku Maha Pengasih terhadap apa yang kalian
kehendaki”
ููุงููุง ุฌู
ูุนًุง ูุญู ูุณุฃَูู ุงูุฑِّุถุง * ูุฃูุชَ ุงูุฐู ุชُููู ุงูุฌู
َูู ูุชَุฑْุญَู
ُ
“Kemudian mereka berkata : kami
meminta keridhoan-Mu, karena Engkaulah yang Maha memberi keindahan dan Maha
Pengasih”
ُููุนุทููู
ُ ูุฐุง ُููุดِูุฏُ ุฌَู
ْุนَูู
ْ * ุนِููู ุชุนุงูู ุงُููู ูุงُููู ุฃูุฑู
ُ
“Maka Dia berikan pada mereka dan
mempersaksikan pada mereka, Maha Tinggi Allah dan Allah Maha Mulia”
َูุจِุงِููู ู
ุง ุนُุฐْุฑُ ุงู
ุฑุฆٍ ูู ู
ุคู
ٌู * ุจِูุฐุง ููุง َูุณุนู ูู ูููุฏّู
ُ
“Maka demi Allah, apa yang
menghalangi seorang mukmin dari ini semua, ia tak berusaha untuk menggapainya”
ููููู
ุง ุงูุชُูููู ุจุงููู ุฅَُّูู = َูุฎุตُّ ุจู ู
َْู ุดุงุกَ ูุถูุง
ُْูููุนِู
ُ
“Sesungguhnya pertolongan itu
datangnya dari Allah, dan sesungguhnya Dia mengkhususkannya bagi siapa saja
yang Dia kehendaki”
ูุญَّู ุนูู ุฌูุงุชِ ุนุฏٍْู ูุฅَّููุง * ู
ูุงุฒَูู ุงูุฃููู ููููุง ุงูู
ุฎَّูู
ُ
“Marilah bersegera menuju surga ‘Adn karena sesungguhnya, Ia adalah
rumah-rumahmu yang pertama dan di dalamnya terdapat kemah-kemah”
ูุญَّู ุนูู ุฑูุถุงุชِูุง ูุฎูุงู
ِูุง * ูุญَّู ุนูู ุนูุดٍ ุจูุง ููุณَ ُูุณْุฃู
ُ
“Dan marilah bersegera menuju kebun-kebun surga dan kemah-kemahnya,
marilah bersegera menuju kehidupan yang tidak akan pernah bosan di
dalamnya”
ูุญَّู ุนูู ุงูุณِูู ุงูุฐู ููู ููุชِูู * ุงْูููู
ُุญِุจُّูู ุฐุงَู ุงูุณูู ููููู
ِ ُูุนَูู
ُ
“Marilah kita bersegera menuju pasar tempat orang-orang yang saling
mencinta bertemu, itulah pasar yang oleh penduduknya telah diketahui”
ูู
ุง ุดุฆุชَ ุฎุฐْ ู
ูู ุจูุง ุซู
ٍู ูู * ููุฏ ุฃุณَูู ุงูุชุฌุงุฑ ููู ูุฃุณูู
ُูุง
“Apa yang engkau mau ambillah tanpa engkau membayarnya, karena para penjualnya telah membolehkan dan menyerahkannya”
ูุญَّู ุนูู ููู
ِ ุงูู
ุฒูุฏِ ุงูุฐู ุจู * ุฒูุงุฑุฉُ ุฑุจِّ ุงูุนุฑุดِ ูุงูููู
ู
ูุณِู
ُ
“Marilah kita menuju hari tambahan, dimana kita bisa mengunjungi Rabb kita dan hari itu adalah musimnya”
ูุญّู ุนูู ูุงุฏٍ ููุงَูู ุฃَْููุญ * ูุชُุฑْุจَุชُُู ู
ِู ุฃุฐูุฑِ ุงูู
ِุณِู ุฃุนุธَู
ُ
“Marilah kita menuju sebuah lembah yang mewangi, dimana tanahnya lebih harum dari minyak yang paling harum”
ู
ูุงุจุฑ ู
ِู ููุฑٍ ููุงู ููุถุฉٍ * ูู
ู ุฎุงِูุตِ ุงูุนِْููุงِู ูุง ุชุชูุตَّู
ُ
“Disana mimbar-mimbarnya dari cahaya, dan peraknya begitu murni lagi tak pernah rusak”
ูู
ِْู ุญِْูููุง ูุซุจุงُู ู
ِุณٍْู ู
ูุงุนุฏٌ * ูู
ِู ุฏูููู
ูุฐุง ุงูุนุทุงุกُ ุงูู
ูุฎَّู
ُ
“Di sekelilngnya terdapat tempat untuk duduk-duduk dan berkumpul yang
harum, bagi siapa saja yang mendapat anugerah yang besar ini”
ูุฑَูู ุจู ุงูุฑุญู
َู ุฌَّู ุฌูุงُูู * ูุฑุคูุฉِ ุจุฏุฑِ ุงูุชَّู
ِّ ูุง ُูุชَََّููู
ُ
“Disana mereka bisa melihat Ar-Rohman yang Maha Mulia, layaknya melihat purnama penuh yang tak terhalangi”
ููุงูุดู
ุณِ ุตุญًْูุง ููุณ ู
ِู ุฏูู ุฃِْูููุง * ุณุญุงุจٌ ููุง ุบูู
ٌ ููุงَู ูุบّูู
ُ
“Dan layaknya melihat matahari terbit, yang tidak ada awan di ufuknya maupun mendung yang menutupi”
ูุจููุง ูู
ُ ูู ุนูุดِِูู
ูุณุฑูุฑِูู
* ูุฃุฑุฒุงُُููู
ุชุฌุฑู ุนِูููู
ْ ูุชُْูุณَู
ُ
“Dan ketika mereka dalam kehidupan dan kegembiraan yang seperti itu, rizki senantiasa mengalir dan terbagi-bagi untuk mereka”
ุฅุฐุง ูู
ْ ุจููุฑ ุณุงุทุนٍ ูุฏ ุจุฏุง ููู
ْ * ุณูุงู
ٌ ุนูููู
ุทุจْุชُู
َููุนِู
ْุชُู
ُ
“Tiba-tiba nampak cahaya pada mereka dan mengatakan, kesejahteraan untuk kalian berbahagialah atas kenikmatan yang kalian dapat”
ُูููู : ุณูููู ู
ุง ุงุดْุชََْููุชُู
ْ ُّููู ู
ุง * ุชُุฑูุฏูู ุนِูุฏู ุฅููู ุฃูุง ุฃุฑْุญَู
ُ
“Dia berkata : pintalah oleh kalian apapun yang kalian mau, sesungguhnya Aku Maha Pengasih terhadap apa yang kalian kehendaki”
ููุงููุง ุฌู
ูุนًุง ูุญู ูุณุฃَูู ุงูุฑِّุถุง * ูุฃูุชَ ุงูุฐู ุชُููู ุงูุฌู
َูู ูุชَุฑْุญَู
ُ
“Kemudian mereka berkata : kami meminta keridhoan-Mu, karena Engkaulah yang Maha memberi keindahan dan Maha Pengasih”
ُููุนุทููู
ُ ูุฐุง ُููุดِูุฏُ ุฌَู
ْุนَูู
ْ * ุนِููู ุชุนุงูู ุงُููู ูุงُููู ุฃูุฑู
ُ
“Maka Dia berikan pada mereka dan mempersaksikan pada mereka, Maha Tinggi Allah dan Allah Maha Mulia”
َูุจِุงِููู ู
ุง ุนُุฐْุฑُ ุงู
ุฑุฆٍ ูู ู
ุคู
ٌู * ุจِูุฐุง ููุง َูุณุนู ูู ูููุฏّู
ُ
“Maka demi Allah, apa yang menghalangi seorang mukmin dari ini semua, ia tak berusaha untuk menggapainya”
ููููู
ุง ุงูุชُูููู ุจุงููู ุฅَُّูู = َูุฎุตُّ ุจู ู
َْู ุดุงุกَ ูุถูุง ُْูููุนِู
ُ
“Sesungguhnya pertolongan itu datangnya dari Allah, dan sesungguhnya Dia mengkhususkannya bagi siapa saja yang Dia kehendaki”- See more at: http://gemaislam.com/belajar-islam/tsaqofah/2323-ibnu-qoyyim-al-jauziyyah-bicara-tentang-surga-dalam-qasidah-mimiyah#sthash.Mm8WZcng.dpuf
ูุญَّู ุนูู ุฑูุถุงุชِูุง ูุฎูุงู
ِูุง * ูุญَّู ุนูู ุนูุดٍ ุจูุง ููุณَ ُูุณْุฃู
ُ
“Dan marilah bersegera menuju kebun-kebun surga dan kemah-kemahnya,
marilah bersegera menuju kehidupan yang tidak akan pernah bosan di
dalamnya”
ูุญَّู ุนูู ุงูุณِูู ุงูุฐู ููู ููุชِูู * ุงْูููู
ُุญِุจُّูู ุฐุงَู ุงูุณูู ููููู
ِ ُูุนَูู
ُ
“Marilah kita bersegera menuju pasar tempat orang-orang yang saling
mencinta bertemu, itulah pasar yang oleh penduduknya telah diketahui”
ูู
ุง ุดุฆุชَ ุฎุฐْ ู
ูู ุจูุง ุซู
ٍู ูู * ููุฏ ุฃุณَูู ุงูุชุฌุงุฑ ููู ูุฃุณูู
ُูุง
“Apa yang engkau mau ambillah tanpa engkau membayarnya, karena para penjualnya telah membolehkan dan menyerahkannya”
ูุญَّู ุนูู ููู
ِ ุงูู
ุฒูุฏِ ุงูุฐู ุจู * ุฒูุงุฑุฉُ ุฑุจِّ ุงูุนุฑุดِ ูุงูููู
ู
ูุณِู
ُ
“Marilah kita menuju hari tambahan, dimana kita bisa mengunjungi Rabb kita dan hari itu adalah musimnya”
ูุญّู ุนูู ูุงุฏٍ ููุงَูู ุฃَْููุญ * ูุชُุฑْุจَุชُُู ู
ِู ุฃุฐูุฑِ ุงูู
ِุณِู ุฃุนุธَู
ُ
“Marilah kita menuju sebuah lembah yang mewangi, dimana tanahnya lebih harum dari minyak yang paling harum”
ู
ูุงุจุฑ ู
ِู ููุฑٍ ููุงู ููุถุฉٍ * ูู
ู ุฎุงِูุตِ ุงูุนِْููุงِู ูุง ุชุชูุตَّู
ُ
“Disana mimbar-mimbarnya dari cahaya, dan peraknya begitu murni lagi tak pernah rusak”
ูู
ِْู ุญِْูููุง ูุซุจุงُู ู
ِุณٍْู ู
ูุงุนุฏٌ * ูู
ِู ุฏูููู
ูุฐุง ุงูุนุทุงุกُ ุงูู
ูุฎَّู
ُ
“Di sekelilngnya terdapat tempat untuk duduk-duduk dan berkumpul yang
harum, bagi siapa saja yang mendapat anugerah yang besar ini”
ูุฑَูู ุจู ุงูุฑุญู
َู ุฌَّู ุฌูุงُูู * ูุฑุคูุฉِ ุจุฏุฑِ ุงูุชَّู
ِّ ูุง ُูุชَََّููู
ُ
“Disana mereka bisa melihat Ar-Rohman yang Maha Mulia, layaknya melihat purnama penuh yang tak terhalangi”
ููุงูุดู
ุณِ ุตุญًْูุง ููุณ ู
ِู ุฏูู ุฃِْูููุง * ุณุญุงุจٌ ููุง ุบูู
ٌ ููุงَู ูุบّูู
ُ
“Dan layaknya melihat matahari terbit, yang tidak ada awan di ufuknya maupun mendung yang menutupi”
ูุจููุง ูู
ُ ูู ุนูุดِِูู
ูุณุฑูุฑِูู
* ูุฃุฑุฒุงُُููู
ุชุฌุฑู ุนِูููู
ْ ูุชُْูุณَู
ُ
“Dan ketika mereka dalam kehidupan dan kegembiraan yang seperti itu, rizki senantiasa mengalir dan terbagi-bagi untuk mereka”
ุฅุฐุง ูู
ْ ุจููุฑ ุณุงุทุนٍ ูุฏ ุจุฏุง ููู
ْ * ุณูุงู
ٌ ุนูููู
ุทุจْุชُู
َููุนِู
ْุชُู
ُ
“Tiba-tiba nampak cahaya pada mereka dan mengatakan, kesejahteraan untuk kalian berbahagialah atas kenikmatan yang kalian dapat”
ُูููู : ุณูููู ู
ุง ุงุดْุชََْููุชُู
ْ ُّููู ู
ุง * ุชُุฑูุฏูู ุนِูุฏู ุฅููู ุฃูุง ุฃุฑْุญَู
ُ
“Dia berkata : pintalah oleh kalian apapun yang kalian mau, sesungguhnya Aku Maha Pengasih terhadap apa yang kalian kehendaki”
ููุงููุง ุฌู
ูุนًุง ูุญู ูุณุฃَูู ุงูุฑِّุถุง * ูุฃูุชَ ุงูุฐู ุชُููู ุงูุฌู
َูู ูุชَุฑْุญَู
ُ
“Kemudian mereka berkata : kami meminta keridhoan-Mu, karena Engkaulah yang Maha memberi keindahan dan Maha Pengasih”
ُููุนุทููู
ُ ูุฐุง ُููุดِูุฏُ ุฌَู
ْุนَูู
ْ * ุนِููู ุชุนุงูู ุงُููู ูุงُููู ุฃูุฑู
ُ
“Maka Dia berikan pada mereka dan mempersaksikan pada mereka, Maha Tinggi Allah dan Allah Maha Mulia”
َูุจِุงِููู ู
ุง ุนُุฐْุฑُ ุงู
ุฑุฆٍ ูู ู
ุคู
ٌู * ุจِูุฐุง ููุง َูุณุนู ูู ูููุฏّู
ُ
“Maka demi Allah, apa yang menghalangi seorang mukmin dari ini semua, ia tak berusaha untuk menggapainya”
ููููู
ุง ุงูุชُูููู ุจุงููู ุฅَُّูู = َูุฎุตُّ ุจู ู
َْู ุดุงุกَ ูุถูุง ُْูููุนِู
ُ
“Sesungguhnya pertolongan itu datangnya dari Allah, dan sesungguhnya Dia mengkhususkannya bagi siapa saja yang Dia kehendaki”- See more at: http://gemaislam.com/belajar-islam/tsaqofah/2323-ibnu-qoyyim-al-jauziyyah-bicara-tentang-surga-dalam-qasidah-mimiyah#sthash.Mm8WZcng.dpuf
ูุญَّู ุนูู ุฌูุงุชِ ุนุฏٍْู ูุฅَّููุง * ู
ูุงุฒَูู ุงูุฃููู ููููุง ุงูู
ุฎَّูู
ُ
“Marilah bersegera menuju surga ‘Adn karena sesungguhnya, Ia adalah
rumah-rumahmu yang pertama dan di dalamnya terdapat kemah-kemah”
ูุญَّู ุนูู ุฑูุถุงุชِูุง ูุฎูุงู
ِูุง * ูุญَّู ุนูู ุนูุดٍ ุจูุง ููุณَ ُูุณْุฃู
ُ
“Dan marilah bersegera menuju kebun-kebun surga dan kemah-kemahnya,
marilah bersegera menuju kehidupan yang tidak akan pernah bosan di
dalamnya”
ูุญَّู ุนูู ุงูุณِูู ุงูุฐู ููู ููุชِูู * ุงْูููู
ُุญِุจُّูู ุฐุงَู ุงูุณูู ููููู
ِ ُูุนَูู
ُ
“Marilah kita bersegera menuju pasar tempat orang-orang yang saling
mencinta bertemu, itulah pasar yang oleh penduduknya telah diketahui”
ูู
ุง ุดุฆุชَ ุฎุฐْ ู
ูู ุจูุง ุซู
ٍู ูู * ููุฏ ุฃุณَูู ุงูุชุฌุงุฑ ููู ูุฃุณูู
ُูุง
“Apa yang engkau mau ambillah tanpa engkau membayarnya, karena para penjualnya telah membolehkan dan menyerahkannya”
ูุญَّู ุนูู ููู
ِ ุงูู
ุฒูุฏِ ุงูุฐู ุจู * ุฒูุงุฑุฉُ ุฑุจِّ ุงูุนุฑุดِ ูุงูููู
ู
ูุณِู
ُ
“Marilah kita menuju hari tambahan, dimana kita bisa mengunjungi Rabb kita dan hari itu adalah musimnya”
ูุญّู ุนูู ูุงุฏٍ ููุงَูู ุฃَْููุญ * ูุชُุฑْุจَุชُُู ู
ِู ุฃุฐูุฑِ ุงูู
ِุณِู ุฃุนุธَู
ُ
“Marilah kita menuju sebuah lembah yang mewangi, dimana tanahnya lebih harum dari minyak yang paling harum”
ู
ูุงุจุฑ ู
ِู ููุฑٍ ููุงู ููุถุฉٍ * ูู
ู ุฎุงِูุตِ ุงูุนِْููุงِู ูุง ุชุชูุตَّู
ُ
“Disana mimbar-mimbarnya dari cahaya, dan peraknya begitu murni lagi tak pernah rusak”
ูู
ِْู ุญِْูููุง ูุซุจุงُู ู
ِุณٍْู ู
ูุงุนุฏٌ * ูู
ِู ุฏูููู
ูุฐุง ุงูุนุทุงุกُ ุงูู
ูุฎَّู
ُ
“Di sekelilngnya terdapat tempat untuk duduk-duduk dan berkumpul yang
harum, bagi siapa saja yang mendapat anugerah yang besar ini”
ูุฑَูู ุจู ุงูุฑุญู
َู ุฌَّู ุฌูุงُูู * ูุฑุคูุฉِ ุจุฏุฑِ ุงูุชَّู
ِّ ูุง ُูุชَََّููู
ُ
“Disana mereka bisa melihat Ar-Rohman yang Maha Mulia, layaknya melihat purnama penuh yang tak terhalangi”
ููุงูุดู
ุณِ ุตุญًْูุง ููุณ ู
ِู ุฏูู ุฃِْูููุง * ุณุญุงุจٌ ููุง ุบูู
ٌ ููุงَู ูุบّูู
ُ
“Dan layaknya melihat matahari terbit, yang tidak ada awan di ufuknya maupun mendung yang menutupi”
ูุจููุง ูู
ُ ูู ุนูุดِِูู
ูุณุฑูุฑِูู
* ูุฃุฑุฒุงُُููู
ุชุฌุฑู ุนِูููู
ْ ูุชُْูุณَู
ُ
“Dan ketika mereka dalam kehidupan dan kegembiraan yang seperti itu, rizki senantiasa mengalir dan terbagi-bagi untuk mereka”
ุฅุฐุง ูู
ْ ุจููุฑ ุณุงุทุนٍ ูุฏ ุจุฏุง ููู
ْ * ุณูุงู
ٌ ุนูููู
ุทุจْุชُู
َููุนِู
ْุชُู
ُ
“Tiba-tiba nampak cahaya pada mereka dan mengatakan, kesejahteraan untuk kalian berbahagialah atas kenikmatan yang kalian dapat”
ُูููู : ุณูููู ู
ุง ุงุดْุชََْููุชُู
ْ ُّููู ู
ุง * ุชُุฑูุฏูู ุนِูุฏู ุฅููู ุฃูุง ุฃุฑْุญَู
ُ
“Dia berkata : pintalah oleh kalian apapun yang kalian mau, sesungguhnya Aku Maha Pengasih terhadap apa yang kalian kehendaki”
ููุงููุง ุฌู
ูุนًุง ูุญู ูุณุฃَูู ุงูุฑِّุถุง * ูุฃูุชَ ุงูุฐู ุชُููู ุงูุฌู
َูู ูุชَุฑْุญَู
ُ
“Kemudian mereka berkata : kami meminta keridhoan-Mu, karena Engkaulah yang Maha memberi keindahan dan Maha Pengasih”
ُููุนุทููู
ُ ูุฐุง ُููุดِูุฏُ ุฌَู
ْุนَูู
ْ * ุนِููู ุชุนุงูู ุงُููู ูุงُููู ุฃูุฑู
ُ
“Maka Dia berikan pada mereka dan mempersaksikan pada mereka, Maha Tinggi Allah dan Allah Maha Mulia”
َูุจِุงِููู ู
ุง ุนُุฐْุฑُ ุงู
ุฑุฆٍ ูู ู
ุคู
ٌู * ุจِูุฐุง ููุง َูุณุนู ูู ูููุฏّู
ُ
“Maka demi Allah, apa yang menghalangi seorang mukmin dari ini semua, ia tak berusaha untuk menggapainya”
ููููู
ุง ุงูุชُูููู ุจุงููู ุฅَُّูู = َูุฎุตُّ ุจู ู
َْู ุดุงุกَ ูุถูุง ُْูููุนِู
ُ
“Sesungguhnya pertolongan itu datangnya dari Allah, dan sesungguhnya Dia mengkhususkannya bagi siapa saja yang Dia kehendaki”- See more at: http://gemaislam.com/belajar-islam/tsaqofah/2323-ibnu-qoyyim-al-jauziyyah-bicara-tentang-surga-dalam-qasidah-mimiyah#sthash.Mm8WZcng.dpuf
0 komentar:
Post a Comment